29 September 2009

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Asuransi: Antara Citra dan Realitas

Di zaman yang semakin berkembang saat ini dan teknologi yang semakin maju, kita sebagai manusia semakin dipusingkan dengan berbagai macam kebutuhan yang harus kita utamakan terlebih dahulu seperti sandang, pangan, papan atau bisa disebut juga sebagai kebutuhan primer dan sekunder. Kita sebagai manusia pasti lebih mengutamakan terlebih dahulu kesehatan kita, karena tanpa kesehatan itu pula kita tidak dapat melakukan hal-hal apa pun yang ingin kita kerjakan atau kita lakukan. Oleh karena itu dengan berkembangnya zaman maka terciptalah yang namanya asuransi. Pengertian asuransi itu sendiri di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat). Macam-macam asuransi itu sendiri ada banyak macam seperti: asuransi jiwa atau kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi rumah atau bangunan, asuransi keselamatan kerja (biasanya dari pihak perusahaan kita bekerja yang memberikannya. Yang saya tahu asuransi jiwa itu sendiri terbagi lagi menjadi tiga jenis yaitu : Term Assurance (Asuransi Berjangka), Whole Life Assurance (Asuransi Jiwa Seumur Hidup), dan Endowment Assurance (Asuransi Dwiguna) yang untuk lebih jelasnya lihat link pojok asuransi.

Saya sebagai orang awam tidak begitu memahami ataupun mengerti tentang asuransi itu sendiri, saya berpikir asuransi itu hanya bisa didapatkan atau bisa kita miliki apabila kita mempunyai banyak uang atau kita orang kaya. Tetapi sekarang tidak, pandangan saya mengenai hal itu semua ternyata salah. Contoh salah satunya adalah adik saya yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan setara dengan UMR. Dia mengajukan aplikasi asuransi jiwa atau kesehatan di salah satu perusahaan asuransi yang sudah memiliki nama, dan aplikasinya diterima dan dia telah menjadi member atau anggota asuransi tersebut. Setiap bulan dia harus membayar ratusan ribu untuk asuransi jiwa atau kesehatan tersebut entah berapa lama atau berapa kali untuk membayarnya. Akhirnya saya baru mengetahuinya bahwa apa yang telah dibayarkan adik saya setiap bulannya merupakan semacam deposit di bank, apabila sewaktu-waktu adik saya dirawat di rumah sakit asuransi-lah yang membayar biaya semuanya dari hasil deposit yang dibayarkan adik saya setiap bulannya. Tetapi saya mulai bertanya-tanya apakah deposit yang setiap bulan yang dibayarkan adik saya pada akhirnya jumlahnya sama pada saat ingin mengambil deposit tersebut, ternyata tidak. Ternyata ada porsi-porsinya untuk investasi tersebut, misalkan 5% untuk biaya top-up dan 95%-nya untuk porsi investasi dari apa yang telah dibayarkan per bulannya. Menurut saya masyarakat malah semakin bingung, walaupun mudah untuk mendapatkan asuransi tersebut. Seharusnya pihak perusahaan asuransi bisa memperjelas semuanya kepada masyarakat agar masyarakat mau untuk mengikuti program asuransi, karena masyarakat tidak mau dibohongi ataupun ditipu dengan mengikuti program asuransi tersebut, semua hal mengenai asuransi harus lebih transparan kepada masyarakat agar masyarakat semakin mengerti pentingnya asuransi itu sendiri. Saya harap dunia asuransi di Indonesia semakin berkembang walaupun banyak persaingan diantara perusahaan-perusahaan asuransi, tanpa lupa memperhatikan pemegang polis dan masyarakat disekitar kita, jangan pernah membodohi masyarakat awam karena masyarakat awam ingin tahu lebih detail tentang asuransi itu sendiri. Maju terus dunia asuransi di Indonesia.

26 September 2009

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Tips Hadapi Gempa Bumi

Bencana bias terjadi kapan saja,di mana saja, dan dalam bentuk apa saja. Korbannya pun tidak pandang bulu, siapa saja, suku apa saja, dan beragama apa saja. Maka, sebaiknya kita waspada setiap saat terhadap berbagai bencana yang datang secara tiba-tiba meskipun hal ini sulit dilakukan.


Untuk bias menghindar dari bahaya bencana dan bertindak cepat dalam upaya memperkecil dampak buruk akibat bencana, diperlukan latihan dan simulasi dengan berbagai kemungkinan penyelamatan.

Apa pun bentuk bencana alam cenderung mengancam kehidupan manusia dan merusak lingkungan, termasuk hancurnya infrastruktur dan bangunan-bangunan yang menjadi tempat aktivitas dan tempat tinggal.

    DogeCoin

    PBMining